SEJARAH
SINGKAT KECAMATAN PINOLOSIAN
A.
Sejarah Kecamatan Pinolosian
Kecamatan
Pinolosian pada awalnya adalah sebuah desa yaitu desa Pinolosian. Desa
Pinolosian pada awalnya di pimpin oleh Mamuasa Mokoagow selaku sangadi atau
kepala desa yang pertama.
Asal mula penamaan Kecamatan
Pinolosian
tidak terlepas dari orang-orang pada zaman dahulu yang melakukan perjalanan
kehulu sungai tepatnya di hulu sungai Pinolosian kemudain mereka menemukan
batok kepala bogani (orang perkasa) yang terdapat emas di dalamnya merekapun
membela batok kepala tersebut pembelahan batok kepala bogani ini jika di
artikan pada bahasa Mongondow asli yaitu Losian kon ulu bogani dan kata
Pinolosian pun di ambil dari dua kata yang di paduka menjadi satu kata yaitu Pino
atau kata bantu kata kerja (melakukan) dan Losian (pembelahan sehingganya dengan adanya peristiwa ini diambilah kata Pinolosian membela atau
pembelahan untuk menamai Sebuah desa yaitu desa Pinolosian.
Asal muasal penduduk asli Kecamatan
Pinolosian:
Peristiwa penamaan desa Pinolosian
yang hingga kini sudah menjadi kecamatan Pinolosian juga tidak terlepas
dari kedatangan orang-orang yang di aggap nenek moyang dari orang-orang
Pinolosian yang datang sekitar tahun 1916 yang seiringan dengan peristiwa
penamaan Pinolosian. Sehingga di yakini asal muasal
penduduk Kecamatan Pinolosian yaitu berasal dari Kopandakan, Motoboy dan Poyowa yang
datang dengan tujuan membuat garam secara gotong royong hal ini sangat di
mungkinkan karena dengan melihat letak geografis Kecamatan Pinolosian yang
merupakan daerah pesisir dari sisnilah prinsip Mododuluan mulai dikenal.
Kecamatan Pinolosian adalah Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang berpusat pemerintahan
di desa Pinolosian. Kecamatan Pinolosian di bentuk pada tahun 1954 yang di pimpin
oleh seorang Widanaw atau pembantu untuk melaksanakan pemerintahan
daerah kecamatan pada saat itu pergantian pemerintahan seorang Widanaw
(camat) tidak menentu karena di tentukan oleh kuasa penuh seorang Mayor
Kadatu atau yang kita kenal saat ini adalah seorang bupati. Camat yang
pertama memimpin pemerintahan Di Kecamatan Pinolosian adalah Kaka Mokoagow, dan
selanjutnya I. Dilapanga, I.H Mooduto, Mirsa Mala BA, S. Lomban, BA, N.M Renti
,BA, M N Paputungan, BA, Drs A.M Djangkarang, Drs Mamonto Karim, Drs. S Paputungan, Wahid Damopolii,
BA, Drs Ferri Sugeha, Drs.R.Mamonto, Drs. Indra Damopolii, Maxi Limbat, SP, Syamsir Paputungan, Sm.H,.Arsalan Makalalag, S.Pd, MM.
Abdillah Gonibala, S.STP hingga saat ini sudah terjadi sebanyak 19 kali Pergantian pemerintahan hingga
yang memegang pemerintahan saat ini adalah Sumitro Paidiko SE
Kecamatan Pinolosian pada awalnya
hanyalah 12 Desa yaitu desa Linawan, Nunuk, Pinolosian, Kombot, Lungkap,
Mataindo, Torosik, Tobayagan,Motandoi, Dumagin A, Dumagin B dan Onggunoi dan
Kemudian pada tahun 1980 ditambah 1 ( satu ) Desa yaitu Desa Ilomata sehingga
menjadi 13 Desa dan pada Tahun 1984 terjadi Trasnmigrasi di kecamatan
Pinolosian yaitu Trasnmigrasi Torosik (Desa Adow) dan Trasnmigrasi Onggunoi
(Desa Dayow) sehingga menjadi 15 Desa kemudian pada Tahun 1994 ketambahan 2
(dua) Desa yaitu Desa Modisi dan Posilagon sehingga menjadi 17 Desa kemudian di
mekarkan pada tahun 2001 menjadi 18 desa yaitu ditambah 1 (satu) Desa yaitu Desa Deaga. Pada Januari 2005 terjadi
pemekaran Kecamatan yaitu Kecamatan Pinolosian Timur yang dipimpin oleh Camat
H.T Podomi, S.Pd dengan jumlah Desa 7 yaitu Motandoi, Dumagin A, Dumagin B
Onggunoi, Modisi ,Posilagon Desa Dayow sehingga Kecamatan Pinolosian kurang 11 Desa yaitu Desa Linawan, Nunuk, Ilomata ,Pinolosian,
Kombot, Lungkap,Mataindo, Torosik, Adow, Tobayagan, dan Desa Deaga dan pada Tahun 2006 terjadi lagi pemekaran
Kecamatan yaitu Kecamatan Pinolosian Tengah yang dipimpin oleh Sudirli
Mokoginta, dengan jumlah Desa 5 Desa
sehingga Kecamatan Pinolosian kurang 6 Desa kemudian Pada Tahun 2007 terjadi pemekaran Desa yaitu 3
desa masing-masing Linawan 1, Pinolosian Selatan, dan Tolotoyon dan pada tahun
2012 terjadi lagi pemekaran desa yaitu desa Kombot Timur, hingga Kecamatan
Pinolosian semuanya menjadi 10 desa
Definitif
A. Dasar Hukum (Berdasarkan Peraturan Daerah)
Kantor Kecamatan Pinolosian Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan berdasarkan Peraturan Daerah Perda Kab. Bol-sel No.
09 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan tata kerja Kecamatan
B.
Keadaan Geografis
Luas wilayah Kecamatan Pinolosian
285,94 Km2 dengan posisi
daratan terletak di ketinggian 50 meter dari permukaan Laut Maluku dan secara geografis Kecamatan
Pinolosian sebelah Timur
berbatasan langsung dengan Kecamatan Pinolosian Tengah sebelah Utara berbatasan
Kecamatan Dumoga dan Lolayan sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Maluku, dan sebelah Barat berbatasan langsung
dengan
Kecamatan Bolaang Uki. Kondisi fisik yang memiliki iklim tropis, suhu 20°C - 32°C dengan curah hujan
rata-rata 1500Mn. Sementara itu jumlah hari curah hujan rata-rata sebanyak 95
hari.
C.
Penduduk
Masyarakat
Pinolosian adalah masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai etnik yaitu,
etnik Mongondow merupakan etnik mayoriotas, dan etnik minoritas seperti
Gorontalo yang tersebar di 2 desa kecamatan Pinolosian yaitu desa Linawan, desa
Ilomata, dan, selain etnik Gorontalo ada juga etnik Minahasa, Sanger, Bali,
Bugis, dan jawa yang tersebar secara merata di kecamatan Pinolosian. Kecamatan
Pinolosian masyarakatnya menganut tiga kepercayaan yaitu agama Islam selaku
agama Mayoritas, dan minoritas agama Kristen dan agama Hindu.
D. Pendidikan
Sektor pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan
daerah sehingga harus berupaya menjangkau seluruh masyarakat yang membutuhkan
pendidikan agar masyarakat mendapatkan pendidikan, walaupun di hadapkan dengan
bebagai masalah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan menjangkau penduduk
semua usia sekolah pemerintah terus berupaya mencari trobosan terhadap bebagai
hal yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Untuk sarana pendidikan wilayah
Kecamatan Pinolosian yaitu terdapat 6 bangunan TK swasta, SD Negeri 9
bangunan, SMP Negeri 2 bangunan, SMP swasta 1 bangunan, dan 1 bangunan untuk
SLTA Negeri
E. Agama
Jumlah pendudk berdasarkan agama dapat terlihat di kecamatn
pinolosian yaitu dengan agama Islam berada di urutan pertama serta, kedua agama
Kristen serta yang terakhir adalah agama Hindu dengan prensentasi Islam 10.220
kedua Kristen 107, dan posisi terahir Agama Hindu 8 jiwa. Dengan tempat
peribadatan seperti mesjid dengan jumlah 10 bagunan, Mushola 3 bangunan dan
Gereja 2 bagunan sehingga tempat ibadah yang ada di Kecamatan Pinolosian
menjadi 15 tempat ibadah
F.
Bidang
Pertanian dan Perkebunan
Diwilayah
Kecamatan Pinolosian memiliki 2 lokasi perkebunan yaitu PT. Perkebunan
Tolotoyon bergerak dibidang perkebunan Kelapa dengan luas lokasi 72,58 Ha, dan
PT. Kawanua Kahuripan Pantera (KKP) bergerak dibidang Perkebunan Cingkeh dengan
luas lokasi 312 Ha.
Luas
Sawah Kecamatan Pinolosian 340 Ha, dan Jumlah Kelompok Tani dan Nelayan 60
Kelompok yang tersebar di 10 Desa se Kecamatan Pinolosian dengan Hasil Produksi
Padi 16.000 Ton / Tahun (Gabah Kering Panen) dan Produksi Jagung 24 Ton /
Tahun.
G.
Maksud
dan Tujuan
Megevaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dalam upaya peningkatan kinerja dalam
mendukung Pencapaian tujuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah berdasarkan prinsip
tata pemerintahan yang baik.
BAB II
URUSAN DESENTRALISASI
A. Prioritas Urusan Wajib yang
dilaksanakan
1. Program dan Kegiatan
a.
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
1) Kegiatan Musrembang Kecamatan
b.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
1) Pembangunan Gedung Kantor Camat dan
Balai Pertemuan Umum Kecamatan Pinolosian
2) Pengadaan Kendaraan Dinas Roda Dua
3) Pengadaan Perlengkapan Gedung
Kantor
4) Pengadaan peralatan Gedung Kantor
5) Pemeliharan Kebersihan Gedung
Kantor
6) Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional
7) Pemeliharaan Gedung Kantor
8) Pengadaan Pakaian Dinas
c.
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1) Penyelenggaraan Administrasi dan
Penunjang Operasional Perkantoran
2. Tingkat
Pelayanan Standar Minimal Kantor Kecamatan Minimal mencapai 97,24%
3.
Kantor Kecamatan Pinolosian adalah
satuan Kerja dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang
melaksanakan urusan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan dalam wilayah
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang dipimpin oleh seorang Camat dibantu
oleh sekretaris Kecamatan, 2 (dua) Kasubag masing –masing yaitu Kasubag Program dan Keuangan Kasubag Kepegawaian serta 5(lima) Kepala
Seksi.
4. Jumlah
Pegawai Kantor Kecamatan Pinolosian terdiri dari:
a.
PNS : 17 Orang
b.
Pendidikan
1)
S2 : 1 Orang
2)
S1 : 3 Orang
3)
SMA : 11 Orang
4)
SMP : 1 Orang
c.
Pangkat/Golongan
1)
Pembina/IVa :
1 Orang
2)
Penata
Muda Tkt 1/ IIIb : 5 Orang
3)
Pengatur/IIc : 2 Orang
4)
Pengatur
Muda Tkt 1/IIb : 3 Orang
5)
Pengatur
Muda / IIa : 4 Orang
6)
Juru
/ Ic : 1
Orang
d.
Pejabat Struktural : 6 Orang
Pejabat
Funsional : 12 Orang
5.
Alokasi Anggaran Kantor Kecamatan
Pinolosian Tahun 2015 sebesar
Rp.1.799.355.500,- (Satu Milyar
Tujuh Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Lima Puluh Lima Ribu Lima
Ratus Rupiah), Capaian dan Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan
F. Asal Usul Masyarakat
Pinolosian
Pengkajian melalui perjalanan
sejarah asal usul masyarakat Pinolosian sebenarnya di mulai pada abad XV dimana
kelompok yang dipimpin oleh para Bogani-bogani atau orang di percayakan sebagai
kapala kelompok yang menyebar ke seluruh wilayah Bolaang Mongondow dengan
membentuk pemukiman baru yang mereka sebut dengan totabuan. Namun Totabuan yang
mereka duduki lama kelamaan ditinggalkan untuk kembali mencari totabuan Mobagu
atau pemukiman baru. Beberapa totabuan baru yang terkenal adalah :
a) Totabuan Tudu In Yagat
(Kecamatan Pasi) yang dikepalai Bogani suami istri Lingkit dan Bai Budia
b) Totabuan Tudu In Pasi
(dikecamatan pasi sekarang) yang dikepalai oleh Bogani Damuluo dan Bogani
Mongayow
c) Totabuan Tudu In Punsion
dan Tudu In Baqid (dikecamatan pasi sekarang) yang dikepalai Bogani
Molotong dan Bogani Binongkuyu.
d) Totabuan
Tudu In Polian (dikecamatan Lolayan sekarang) yang dikepalai Bogani
Rondong Bakiki, Bogani Bingkiloi dan Bogani Mogedeg.
e) Totabuan Tudu In Babo
(dikecamatan santong bolang sekarang) yang dikepalai Bogani Damonegang.
f) Totabuan
Dumoga Moroben
dan tudu In Bumbungon (dikecamatan dumoga sekarang) yang dikepalai Bogani
Manggopa Kilat dan Bogani suami istri Amalie dan Inalie.
g) Totabuan
Kotabunan
(dikecamatan Kotabuanan Sekarang) yang dikepalai Bogani perempuan Inde
Dou
Disamping itu bogani lainnya hingga sampai kedaratan Pinolosian, Bintauna,
Lolak Poigar dan kini sudah sudah meyebar secara rata di Setiap Pelosok Bolaang
Mongondow.
BAB IV
P E N U T U P
Dengan dilandasi oleh rasa tanggung
jawab dan kerja sama sebagai satu unit kerja yang secara managerial berada
dalam sistem hirarki tugas pokok dan fungsi dimana dapat kami paparkan secara
jelas bahwa kerja sama dan rasa tanggung jawab belum merupakan mutu dari suatu
hasil pekerjaan akan tetapi harus didukung oleh kemampuan profesionalisme
sehingga lahirlah etos kerja yang baik, maka hasilnya akan baik pula.
Kami menyadari bahwa dalam laporan ini
masih banyak kekurangan, baik makna penggunaan tata bahasa, rincian secara
formatif maupun konsepsi dasar secara keseluruhan, semua itu harus didukung
oleh kemampuan intelektual, hal tersebut dapat tercapai melalui diklat ataupun
pembinaan khusus dalam pekerjaannya selain pendidikan formal dalam meningkatkan
kualitas individualisme maupun kerja sama tim dalam unit kerja.
Untuk itu sebagai kesimpulan dan harapan
agar seseorang dapat ditempatkan dalam bidang keahliannya, apabila hal ini
dapat terwujud maka seluruh seksi, bidang dan bagian akan berjalan secara prima
sehingga dapat mencapai hasil kerja yang maksimal.
Selanjutnya sebagai saran, apabila bidang,
jabatan yang diduduki oleh yang bukan ahlinya akan menghambat pelaksanaan tugas
disetiap bidang pekerjaan dan selanjutnya menjadi beban / tunggakan pekerjaan
pada institusi yang bersangkutan
SUMBER
Updating 2016